Kajian Pustaka dalam penelitian
KAJIAN
PUSTAKA DALAM PENELITIAN
A. Pengertian Kajian Pustaka
Kajian pustaka
merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Kajian
pustaka disebut juga kajian literature (literature
review).
Sebuah kajia pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik tertentu serta memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metoe dan metodelogi yang sesuai.
Sebuah kajia pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik tertentu serta memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metoe dan metodelogi yang sesuai.
Fraenkel, Wallen, &
Hyun (2012) mengemukakan batasan kajian pustaka atau referensi sebagai berikut,
“A literature review is an assessment of
a body (or bodies) of literature that pertains to a specific question. A
literature review is helpful in several ways. Menurut Fraenkel dkk
tersebut, bahwa kajian literature adalah suatu kajian khasanah pustaka yang
mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang kita kerjakan.
Tinjauan pustaka adalah
sebuah penaksiran literatur atau literatur-literatur yang berkaitan dengan
permasalahan tertentu. Tinjauan pustaka membantu kita melihat ide dari orang
lain yang tertarik dalam permasalahan yang sama (melalui hasil penelitian dan
teori-teori) dan juga kita bisa melihat hasil dari penelitian yang sama atau
yang terkait. Selain itu tinjauan pustaka memungkinkan kita untuk mengetahui
dan memberi ide tentang area mana yang memerlukan penelitian. Sebagai peneliti
kita harus bisa menemukan penelitian lain yang berkaitan dengan bidang kajian
yang hendak diteliti dan juga mampu mengevaluasi penelitian tersebut dalam
menemukan relevansi/hubungan dengan permasalahan penelitian yang menjadi
ketertarikan kita.
B.
Tujuan
Kajian Pustaka
Jika kita ingin
memberikan sumbangan pemikiran mengenai bidang penelitian yang kita lakukan,
hal utama yang kita perhatikan adalah kajian-kajian terkait yang telah
dilakukan oleh peneliti lain, sehingga kita dapat mengetahui apakah penelitian
yang kita lakukan didukung oleh kajian teori yang telah ada atau mendukung
hasil penelitian yang sebelumnya. Seorang peneliti atau penulis secara cermat
dan fokus terhadap suatu masalah tertentu , dan perlu mengkaji secara mendalam
dan tentu kita membutuhkan dukungan teoritis-konseptual (berasal dari
sumber-sumber yang dapat dipercaya) dan dukungan empiris (berasal dari data
lapangan).
Adapun alasan secara
rasional perlunya kajian pustaka yang diungkapkan Gall, Borg, and Gall (2003)
sebagai berikut:
1)
Membatasi masalah penelitian (delimiting the research problem).
2)
Menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry).
3)
Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fruitless approach).
4)
Memperoleh pemahaman
meteologis (gaining methodological
insights).
5)
Mengidentifikasi
rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut
(identifying recommendations for further research).
6)
Mencari dukungan teori
utama (seeking support for grounded
theory)
C.
Pentingnya
Kajian Pustaka
Adapun alasan-alasan
pentingnya melakukan kajian pustaka menurut Hart (dalam Randolph, 2009) yaitu:
1)
Membedakan apa yang telah dilakukan dan
apa yang perlu dilakukan;
2)
Menemukan variable-variabel penting yang
relevan dengan topik ;
3)
Mensitesiskan dan memperoleh suatu
perspektif baru;
4)
Mengidentifikasi hubungan antara gagasan
dan praktik;
5)
Menentukan konteks topik atau permasalahan;
6)
Merasionalisasikan pentingnya masalah;
7)
Meningkatkan dan menemukan kosakata
subjek;
8)
Memahami struktur isi;
9)
Mengaitkan ide dan teori dengan
penerapan.
D. KRITERIA PEMILIHAN SUMBER PUSTAKA
Kriteria untuk menilai penggunaan dan kehadiran kajian pustaka mencakup:
1)
ketepatan
(adequacy);
2)
kejelasan
(clarity);
3)
empiris
(empericalness);
4)
kemuktahiran
(recency);
5)
relevansi
(relevance);
6)
organisasi
(organization); dan
7)
meyakini (convingness).
E. KLASIFIKASI KAJIAN PUSTAKA
Menurut
Cooper (1988) kajian pustaka diklasifikasikan menjadi:
1)
Fokus
(Focus)
2)
Tujuan
(Goal)
3)
Perspektif
(Perspective)
4)
Cakupan
(Coverage)
5)
Organisasi
(Organization)
6)
Audiensi
(Audience)
F. PERANAN KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN
Ary, Jacobs dan Soresen (2010) mengungkapkan bahwa kajian
pustaka itu memiliki peran penting, yaitu:
1) Pengetahuan penelitian terkait yang membantu membuat
batas-batas bidang yang dikaji.
2) Membantu penulis menetapkan masalah yang sesuai.
3) Membantu peneliti membatasi masalah penelitiannya dan
mengklarifikasi serta membatasi konsep kajiannya.
4) Melalui kajian pustaka terkait, peneliti dapat bejalar
metode atau metodologi mana yang ampuh dan yang kurang memberikan dukungan.
5) Kajian pustaka terkait membantu menghindari adanya
pengulangan yang tidak diperlukan dari kajian atau penelitian sebelumnya.
6) Kajian pustaka terkait menempatkan peneliti dan posisi
terbaik untuk mengadakan interpretasi pentingnya hasil penelitiannya.
G.
SUMBER-SUMBER
PUSTAKA
Penelusuran bahan pustaka
atau yang kita kenal dengan literature itu sebenarnya memakan waktu dan energy.
Peneliti perlu menyadari hal ini, karena bias saja peneliti tidak bias
memasukan begitu saja dalam kajian teori atau pustaka tersebut. Kita harus
memilih sumber pustaka yang relevan dengan kajiannya.
Penelusuran suatu
sumber pustaka, pada masa lalu lebih mengandalkan pada sumber atau dokumen
tertulis. Pada era sekarang, isamping menggunakan cara tersebut, cara yang
lebih tepat dilakukan dengan menggunakan fasilitaas computer dan internet dan
juga sumber yang berbentuk digital. Sumber pustaka yang berupa data cetak atau
online, yang dapat dipakai dalam sebua kajian literature, menrut Lucido dkk.
(2010) mencangkup sebagai berikut:
v Artikel
dalam jurnal professional
v Laporan
resmi pemerintah
v Prosiding
dan makalah dalam konferensi
v Buku-buku
referensi atau rujukan
v Monograf
v Buku-buku
yang terbit secara umum
v Laporan
tesis dan disertasi
v Web
sites
v Majalah
dan surat kabar
v Sumber
perorangan: informasi dari hasil wawancara, presentasi, dan catatan dalam
kuliah
Secara umum, tipe sumber menurut
Fraenkel, Wallen, &Hyun (2012) membedakan menjadi tiga, yaitu:
1)
Rujukan umum,
2)
Sumber primer, dan
3)
Sumber sekunder
Sumber
utama kepustakaan yang menyimpan basis data dapat diperoleh dari sumber:
1)
ERIC (educational Resources Information
Center)
2)
Abstrak (Abstract)
3)
Index (indexes)
4)
Reviews
5)
Jurnal dan buku
H.
LANGKAH-LANGKAH
PENELUSURAN PUSTAKA
Penelusuran
suatu pustaka meliputi
1) Memilih
bidang dan descriptor yang sesuai dengan minat
2) Menelusuri
judul-judul dan abstrak yang relevan, dan
3) Menempatkan
dokumen sumber-sumber primer yang sangat penting.
Penelusuran pustaka
atau lirteratur memerlukan suatu arahan dan focus. Langkah pertama adalah
mengidentifikasi bidang kajian yang sesuai dan sekaligustermasuk deskriptornya.
Langkah berikutnya adalah menelusuri juduk dari abstrak yang relevan.
Penelusuran yang baik mencangkup tiga kategori dokumen, yaitu:
1) Artikel
yang diterbitkan
2) Artikel
yang tidak diterbitkan, dan
3) Disertasi
atau Tesis.
SUMBER PUSTAKA
1. Punaji
Setyosari. 2012. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan edisi ke-2.
Jakarta: Kencana Jilid 1
2. Punaji
Setyosari. 2013. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan edisi ke-3.
Jakarta: Kencana Jilid 1