CANDI BROBUDUR

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS




pengetahuan dan nilai-nilai tentang dunia. Menurut Chukwuyenum (2013, p.18) berpikir kritis adalah sebuah konsep yang kompleks yang melibatkan keterampilan kognitif dan disposisi afektif, dan ini telah mempengaruhi cara bagi sebagian guru menyampaikan konsep kepada siswa. Berpikir kritis merupakan kebutuhan mutlak dalam menciptakan siswa aktif dalam proses belajar mengajar khususnya dalam belajar matematika. Paul & Elder (2008, p.2) mengatakan bahwa Critical thinking is the art of analyzing and evaluating thinking with a view to improving it. Berpikir kritis merupakan suatu seni yang membuat siswa aktif dalam menyelesaikan tantangan yang akan dihadapi dengan proses menganalisis dan mengevaluasi


Moore & stanley (2010, p.10) mengatakan higher-level thinking is known as critical thinking or higher order thinking. Berpikir kritis sangat penting dalam mempelajari materi baru dalam pemebelajaran matematika dan mengaitkannya dengan apa yang telah diketahui, meskipun tidak mengetahui semuanya, namun dapat belajar untuk bertanya secara efektif dan mencapai kesimpulan yang konsisten dengan fakta. Orlich, Harder, Callahan, Trevisan, Brown, & Miller (2010, p.287) elemen berpikir kritis terdiri dari:1) mengidentifikasi isu-isu, 2) Mengidentifikasi hubungan antara unsur-unsur, 3) menyimpulkan implikasi, 4) menyimpulkan motifnya, 5) Menggabungkan unsur-unsur independen untuk membuat pola baru pemikiran (kreativitas), dan 6) Membuat interpretasi asli (kreativitas). Yildirim & Ozkahraman (2011, p.257) yang mengatakan bahwa berpikir kritis adalah proses mencari, memperoleh, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis dan konseptualisasi informasi sebagai panduan untuk mengembangkan pemikiran seseorang dengan kesadaran diri, dan kemampuan untuk memanfaatkan informasi ini dengan menambahkan kreativitas dan mengambil risiko.

 Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan secara terorganisir untuk memahami masalah, kemampuan untuk mengevaluasi suatu argumen, kemampuan menganalisis, dan kemampuan menerapkan konsep pada contoh-contoh baru.