LANGKAH-LANGKAH DISCOVERY LEARNING
Brown, et al (2007: 313) mengemukakan komunikasi
adalah proses penyelidikan yang paling besar dan merupakan bagian terbesar dari
discovery. Hal itu digambarkan
oleh Strike (Brown, et al, 2007: 313) menyiratkan bahwa
siswa harus “tahu” sesuatu sebelum mereka dapat “menemukan” sesuatu. Materi, pengetahuan, fakta, dan proses adalah bagaian terbesar dari discovery. Secara garis besar prosedur discovery menurut Syaiful Bahri Djamara & Aswan Zain (2013: 19-20) adalah sebagai berikut:
siswa harus “tahu” sesuatu sebelum mereka dapat “menemukan” sesuatu. Materi, pengetahuan, fakta, dan proses adalah bagaian terbesar dari discovery. Secara garis besar prosedur discovery menurut Syaiful Bahri Djamara & Aswan Zain (2013: 19-20) adalah sebagai berikut:
a)
Stimulation
Guru memulai dengan bertanya
mengajukan persoalan, atau meyuruh peserta didik membaca atau mendengarkan
uraian yang memuat persoalan. Pada
tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungan, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah.
b)
Problem statement
Peserta
didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan, sebanyak
mungkin memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk
dipecahkan. Permasalahan yang dipilih ini selanjutnya harus dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan atau hipotesis (pertanyaan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan tersebut).
c)
Data collection
Untuk
menjawab pertanyaan atau membuktuiakan benar tidaknya hipotesis itu, peserta
didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang relevan, dengan jelas
membaca literature, mengamati objeknya, mewawancarai orang sumber, mencoba (uji
coba) sendiri, dan sebagainya.
d)
Data processing
Semua
informasi (yang diperoleh dari hasil bacaan wawancara, observasi, dan
sebagainya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasikan, bahkan kalau perlu
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu.
e)
Verification
Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada tersebut (available
information), pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau, dengan kata lain, terbukti atau tidak.
f)
Generalization
Tahap
selanjutnya, berdasarkan hasil verifikasi tadi siswa belajar menarik
generalisasi atau kesimpulan tertentu.