Unsur-unsur Cooperative Learning
Unsur-unsur Cooperative Learning
Menurut Johnson-johnson, dan
Sharan
unsur-unsur yang penting dari pembelajaran kooperatif , yaitu:
1. Memiliki ketergantungan positif
1. Memiliki ketergantungan positif
Para anggota
kelompok akan memiliki rasa ketergantungan positif ketika
hubungan antar mereka akan terjadi dengan suatu cara yaitu seseorang
tidak dapat mengerjakan kecuali dengan bekerja
sama. Setiap anggota
memiliki andil dalam keberhasilan kelompok
dan memiliki
kontribusi yang
beragam dalam membangun keberhasilan kelompok. Sehingga diperlukan usaha bersama dalam mewujudkannya. Seorang
anggota tidak dikatakan berhasil kecuali kelompoknya berhasil. Sehingga tanggungjawab akan peran setiap anggota perlu ditanamkan dan
mengacu
pada potensi setiap pribadi anggota.
2. Interaksi
antar siswa
meningkat
Rasa tanggung jawab akan peran
anggota
dalam
kelompok membuat setiap anggota saling belajar. Setiap siswa akan saling membantu siswa lain dalam mencapai tugas yang diberikan. Sehingga setiap anggota
dapat memahami keseluruhan tugas dan mencapai sukes sebagai anggota kelompok. Saling membantu antar siswa
dalam tukar menukar ide yang menjadi interaksi yang semakin meningkat antar siswa.
3. Akuntabilitas
individual dan kelompok
Para pendukung pembelajaran kooperatif menyatakan bahwa dua
tingkatan akuntabilitas disusun menjadi pelajaran-pelajaran pembelajaran kooperatif. Kelompok harus bertanggungjawab atas pencapaian tujuan-tujuannya,
dan masing-masing anggota harus bertanggungjawab dalam memberikan kontribusi pekerjaannya. Fasilitator meningkatkan akuntabilitas individual dengan menilai prestasi dari masing-masing
individual agar memastikan siapa yang membutuhkan lebih
banyak bantuan, dukungan, dan anjuran dalam pembelajaran.
Pengajar
harus, mengakui bahwa salah satu tujuan dari kelompok-kelompok
pembelajaran kooperatif adalah memberikan hak individual yang lebih
kuat-para
siswa belajar bersama sehingga mereka dapat mencapai kompetensi individual yang lebih besar.
4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil
Pembelajaran kooperatif
adalah lebih kmpleks dibandingkan dengan interaksi kelompok
tidak terstruktur, yang biasanya menimbulkan
pembelajaran kompetitif atau individual atau
individual karena
para siswa harus
ikut serta
secara simultan dalam
pekerjaan tugas (mempelajari
mata pelajaran)
dan kerjasama (pemfungsian secara efektif sebagai sebuah kelompok).
Selanjutnya,
para fasilitator dari pembelajaran kooperatif
harus fokus pada keterampilan- keterampilan
sosial yang
harus diajarkan
dengan
tujuan
dan tepat.
Kepemimpinan,
pembuatan keputusan, membangun
kepercayaan,
komunikasi, dan keterampilan manajemen konflik memungkinkan bagaimana bekerjasana dan
mengerjakan tugas
dengan baik,
dan ini perlu disampaikan
selama
pengajaran.
Karena kerjasama dan konflik adalah penting secara kontruktif
untuk keberhasilan jangka panjang
kelompok-kelompok pembelajaran (Johson &
johnson,1989; johson,1991).
5. Pemrosesan kelompok
Sebagian besar proses-proses pengajaran menekankan pentingnya
penyampaian kandungan pengajaran secara efisien. Tujuan-tujuan yang ditentukan secara jelas, urutan logis, dan kondisi-kondisi
pembelajar yang semuanya menentukan seberapa baik bahan ajar akan dipelajari. Artinya, kemampuan-kemampuan kepemimpinan, membangun kepercayaan, dan komunikasi dapat diajarkan secara langsung (pekerjaan tugas): yaitu, keterampilan-keterampilan
tersebut dapat
dialami dalam
sebuah kelompok kecil
(pekerjaan tugas).
Kelompok-kelompok
perlu menjelaskan apakah tindakan-
tindakan anggota kelompok yang
membantu dan tidak membantu dan
membuat keputusan-keputusan tentang perilaku-perilaku apa yang diteruskan atau dirubah.
Proses pembelajaran adalah peningkatan yang berkelanjutan ketika
anggota- anggota
kelompok menganalisis seberapa baik mereka
bekerjasama, dan bagi kelompok-kelompok
kecil
untuk mencapai sebuah
tujuan pengajaran dengan baik,
dimana mereka harus menempatkan prosesnya secara sadar.
Konsep utama dari
belajar kooperatif menurut Slavin (1995) adalah sebagai berikut.
a. Penghargaan kelompok yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria
yang ditentukan.
b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada
belajar
individual semua
anggota
kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk
membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap
evaluasi tanpa bantuan yang lain.
Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah
membantu kelompok dengan cara
meningkatkan belajar
mereka sendiri. Hal ini
memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah sama-sama
tertantang untuk melakukan yang
terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok
sangat bernilai.