NON PROBABILITI SAMPLING
A. Definisi Non
Probability Sampling
Nonrandom sampling
atau nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi tidak mempunyai
kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel atau tidak semua individu dalam
populasi, diberi peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
Jika
seorang peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil
penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak (nonprobability
sampling). Sampel tidak
acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang
ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi.
Ciri-ciri
nonprobability sampling adalah:
1.
Sampel
dibatasi pada suatu bagian dari populasi yang mudah didapat
2.
Sampel
dipilih secara sembarang
3.
Dengan
sebuah populasi yang kecil tapi heterogen, pengambilan sampel memeriksa
seluruhnya dan memilih sebuah sampel kecil dari unit yang sejenis.
B.
Jenis-jenis
non probability sampling
1.
Pengambilan sampel seadanya (Accidental sampling)
Accidental sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel yang secara
kebetulan ditemui, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Teknik sampling ini biasanya
digunakan dalam penelitian deskriptif.
Contoh:
Jika seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana
komentar mahasiswa PPS UNY mengenai suasana belajar di Gedung baru PPS. Tentu
yang menjadi populasi adalah mahasiswa yang pernah belajar di gedung tersebut,
artinya tidak semua mahasiswa PPS UNY. Mencarinya tentu tidak mudah,
populasinya tak terhingga. Harus ditanya satu per satu. Jika ada yang kebetulan
pernah belajar atau punya kelas di gedung tersebut, maka mahasiswa yang
kebetulan pernah itulah yang menjadi sampel.
2.
Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (Purposive sampling)
Pemilihan
sampel dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan
dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian. Karakterisik yang melekat pada sampel tersebut bukan merupakan
karakteristik umum yang dimiliki semua orang, sehingga orang yang diteliti
khusus yang memiliki karakteristik yang terdapat pada tujuan penelitian.
Ada
dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pegambilan sampel secara
purposive. Pertama, peneliti harus
mengidentifikasi seluruh ciri-ciri atau sifat-sifat populasi, dengan cara
mengadakan studi pendahuluan, dan yang sejenisnya. Kedua, peneliti harus
menentukan besar kecilnya sampel yang akan diambil berdasarkan pertimbangan
tertentu. Dalam penarikan sampel seperti ini, tidak selalu menggunakan
pemilihan secara random, karena dipengaruhi oleh tujuan yang hendak dicapai
dalam penilitian tersebut.
Dalam
pengambilan sampel secara purposive, seorang peneliti harus:
·
Mempunyai pengetahun yang cukup tentang populasinya
·
Tepat dalam menentukan persyaratan.
·
Menguasai benar-benar materi penelitian dengan segala
permasalahannya
Contoh:
Seorang peneliti akan meneliti kasus tawuran
pelajar. Sudah diketahui umum bahwa yang suka tawuran itu hanya dari
beberapa sekolah tertentu saja (antar sekolah tertentu). Jadi, secara sengaja (purposive)
peneliti akan lakukan perburuan (hunting) sampel murid yang suka tawuran ke
sekolah-sekolah tertentu itu saja, artinya peneliti tak perlu semua sekolah
dimasuki/kunjungi, atau disampel. Di sekolah itu saja pun seorang peneliti
mungkin akan cukup lama untuk mengakrabkan diri dengan murid-murid sebelum mendapatkan
sampel para siswa petawur.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin,
Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan
Metode Dan Paradigma baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mulyatiningsih,
Endang. 2013. Metode Penelitian Terapan
Bidang Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Trianto.
2010. Pengantar Penelitian Pendidikan
Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta :
Prenada Media Group.
Margono.
2009. Metodologi Penelitian Pendidikan
Komponen MKDK. Jakarta : Rineka Cipta.