PENELITIAN TINDAKAN
Istilah penelitian
tindakan berasal dari karya Kurt Lewin mengenai dinamika sosial di Amerika pada
tahun 1940-an lalu, yang kemudian digunakan oleh Stephen Corey dalam bidang
pendidikan dan mengajak para guru untuk menjadi peneliti di ruang kelas mereka
sendiri. Menurutnya, dengan penelitian tindakan, guru tidak perlu terpengaruh
oleh gagasan pihak lain yang dipaksakan kepadanya. Dengan kata lain, guru akan
menjadi ahli dalam bidangnya, dan menjadi pihak yang paling menguasai dunianya
dan tahu cara yang paling baik untuk memperbaiki hal-hal yang kurang baik dalam
dunianya (yaitu bidang dunia pendidikan dan pengajaran).
A.
Definisi Penelitian Tindakan (Action
Research)
Terdapat kata kunci yang
perlu dicermati dalam penelitian tindakan. Gabungan istilah “action‟ (tindakan)
dan research‟ (penelitian) menunjukan ciri pokok dari penelitian tindakan:
mecoba gagasan dalam praktik sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan i,
misalnya mengena, kurikulum pengajaran dan pembelajaran. Hasil yang diharapkan
adalah peningkatan apa saja yang terjadi di ruang kelas dan sekolah, dan
peningkatan pemahaman terhadap landasan praktik kependidikan yang dilaksanakan.
Penelitian tindakan memberikan suatu cara kerja yang mengaitkan teori dan
praktik menjadi suatu keutuhan: ideas-in-action.
Metode penelitian tindakan adalah suatu
penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker
tentang variable-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat dengan segera
digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision
maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan
program-program tersebut. Ciri utama dari penelitian tindakan adalah untuk
tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga
dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.
B.
Karateristik Penelitian Tindakan
Beberapa karateristik
penting penelitian tindakan tersebut di antaranya, seperti:
1. Problem
yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam
kehidupan profesi sehari-hari.
2. Peneliti
memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang terencana untuk
memecahkan permaslahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan
implikasinya oleh subjek yang diteliti.
3. Langkah-langkah
penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkatan atau daur
yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara
intensif.
4. Adanya
langkah berpikir reflektif atau reflective
thinking dari peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.
C.
Tujuan Penelitian Tindakan
1. Untuk
memperoleh keterangan yang obyektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau
kegiatan yang telah dibuat.
2. Untuk
memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan
tindakan yang akan datang.
3. Untuk
membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan atau tidak mengambil tindakan
apapun.
4.
Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program ke arah yang
lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari berbagai alat untuk
mencapai tujuan.
Karena secara umum,
penelitian tindakan ditujukan untuk membuat perubahan maka hal-hal yang ingin
diteliti akan berkisar pada masalah perubahan, sehingga masalah-asalah tersebut
dapat ditelusuri dengan menggunakan penelitian tindakan. Dan fokus evaluasi
akan berkisar pada hal-hal berikut, antara lain:
1.
Dampak program terhadap objek.
2.
Besarnya pengaruh program.
3.
Waktu yang dibutuhkan untuk
membawa pengaruh sehingga terlihat hasil/ dampaknya.
4.
Pengukuran terhadap
variable-variabel yang mempengaruhi perubahan, baik sebelum ataupun sesudah
dilakukannya program.
5.
Mengenal dan mengidentifikasi
pada kejadian baik sebelum ataupun sesudah dilakukan pengukuran-pengukuran
6.
Analisis bahan atau isi
substansial dari program
7.
Kejadian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi ketika perubahan dilakukan
8.
Pengamatan dan analisis
terhadap arah dari perubahan yang terjadi dan dihubungkan dengan tujuan dari
program.
D.
Langkah Penting dalam Penelitian Tindakan
Secara garis besar,
langkah-langkah dalam penelitian tindakan meliputi perencanaan (planning),
pelaksanaan/tindakan (acting), pemantauan/observasi (monitoring atau
observing), dan perenungan/penilaian (reflecting atau evaluating
atau disingkat PAOR yang dilakukan secara intensif dan sistematis atas
seseorang yang mengerjakan pekerjaan sehari-harinya. Keempat langkah sistematis
tersebutt sebagai berikut:
1)
Rencana
2)
Tindakan
3)
Obsevasi
4)
Reflektif
Seseorang akan
mengawalinya dengan gagasan dan kemudian memikirkan ungkapan yang tepat untuk
gagasan tersebut. Proses ini adalah perencanaan. Kemudian dia akan
menuliskan kalimat yang merupakan perwujudkan gagasan yang dimaksud. Ini adalah
pelaksanaan/tindakan. Dia juga akan mengamati kalimat yang sudah
ditulis. Kegiatan ini adalah observasi. Dia kemudian akan
menimbang-ninmbang apakah kalimat yang ditulis sudah tepat ataukah belum.
Ini merupakan kegiatan penilaian.
Jika dia merasa perlu mengubah apa yang sudah ditulisnya, berarti dia memiliki
rencana baru, yang kemudian dia laksanakan, pantau, dan nilai kembali. Proses
yang demikian berlangsung terus. Siklus yang satu diikuti oleh siklus yang
lain.