CANDI BROBUDUR

LANGKAH-LANGKAH PROBLEM-BASED LEARNING



Kegiatan pembelajaran dengan prosedur dan langkah-langkah yang jelas mengindikasikan peran guru dan siswa secara jelas sehingga memungkinkan siswa untuk berperan aktif. Guru sebagai fasilitator dan mediator mengorganisasi kegiatan pembelajaran dan menyediakan scaffolding
agar siswa dapat termotivasi dan memiliki sikap positif terhadap matematika. Peran aktif siswa memungkinkan pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran secara akademis maupun tujuan-tujuan sosial. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan model problem-based learning, Young (2003: 35) menyebutkan langkah-langkah model problem-based learning, yaitu: a) Presenting relevant and realistic problem, b) Generating possible solution, c) Researching these solution, d) Appllying research to the problem, e) Reviewing and evaluating what has been learrned, f) Puttingit alltogether.
Tahapan  pembelajaran PBL ini diperlukan untuk dapat mencapai tujuan PBL. Tan (2003: 31) mengungkapkan bahwa tujuan dari PBL adalah mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, belajar mandiri, kemampuan mencari informasi, berkolaborasi, bekerja sama dan kemampuan berpikir reflective  and evaluative. Model problem-based learning dimulai dengan memberikan masalah real yang relevan, membuat rencana penyelesaian yang mungkin, menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan informasi dari kegiatan investigasi, meninjau kembali dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan, melaksanakan kegiatan pembelajaran secara bersama-sama. Pembelajaran berbasis masalah dirancang dalam suatu prosedur pembelajaran yang diawali dengan sebuah masalah dan menggunakan instruktur sebagai pelatih metakognitif. Prosedur pembelajaran berbasis masalah, seting awalnya adalah penyajian masalah.


Pada fase pertama siswa membutuhkan pemahaman yang jelas tentang maksud dan tujuan pembelajaran dengan model problem-based learning sehingga pembelajaran bukan hanya sekedar untuk memperoleh informasi baru tetapi untuk menyelidiki masalah yang dihadapi sehingga siswa bertanggung jawab atas pencapaian tujuan pembelejaran secara mandiri.
Pada fase kedua guru mengatur siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan masalah. Pembelajaran dengan model problem-based learning menghendaki siswa berkolaborasi untuk menyelidiki masalah bersama. Guru membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosialnya melalui kerjasama. Agar dapat belajar bersama maka siswa hendaknya dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga mudah dikontrol dan tidak membosankan. Setelah pembentukan kelompok siswa akan secara bersama-sama menyusun rencana. Kegiatan penyusunan rencana perlu memperhatikan waktu yang disediakan untuk sub topik khusus, menyelidiki tugas-tugas dan batas waktu untuk tugas-tugas tersebut.
Pada kegiatan selanjutnya berdasarkan rencana yang disusun bersama, guru membimbing siswa-siswa secara individual atau kelompok-kelompok kecil. Kegiatan investigasi dilaksanakan secara mandiri, kelompok ataupun berpasangan. Kegiatan investigasi meliputi kegiatan mengumpulkan data dan melakukan eksperimen jika perlu, menyusun hipotesis menyelesaikan masalah dan menyiapkan alternative penyelesaian.
Selanjutnya siswa dituntut untuk menghasilkan produk berupa solusi-solusi dan mempresentasikannya. Produk yang dihasilkan oleh siswa berupa laporan, tabel diagram dan bentuk-bentuk yang bersifat fisik. Kegiatan pada fase ini akan dilanjutkan dengan kegiatan mempresentasikan hasil karya. Pada tahap ini siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan gagasan-gagasan dengan simbol, tabel, atau diagram. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran dengan model problem-based learning adalah aktifitas yang ditujukan untuk membantu siswa membuat analisis dan mengevaluasi hasil pekerjaannya sehingga dapat menemukan pengetahuan yang merupakan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran dengan belajar berbasis masalah diawali dengan menyajikan masalah untuk diselidikisiswa, dan diakhiri dengan penemuan solusi, pemecahan masalah, sehingga pembelajaran bukan hanya sekedar untuk memperoleh informasi baru tetapi untuk menyelidiki masalah yang dihadapi sehingga siswa bertanggung jawab atas pencapaian tujuan pembelajaran secara mandiri.