MOTIVASI BELAJAR
Motif
adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau
keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan
kesiapannya untuk melakukan serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan
motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mencapai tujuan, atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
(Uzer, 2004:28). Menurut
Rosjidan dkk (2001:60) menjelaskan bahwa motivasi mempunyai tiga fungsi di
antaranya ialah : ” Mendorong manusia untuk berbuat,..... menentukan arah
perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai…..”. Jadi motivasi merupakan daya penggerak dari dalam
diri seseorang untuk mau melakukan dalam mencapai suatu tujuan.
Definisi
motivasi juga dikemukakan oleh Keller (1983:389), yaitu:
Motivation, by definition, refers to the magnitude and direction of behaviour.
In other words ferers to the choices people make as to what experiences or
goals they will approach or avoid and degrre of effort they will exert in the
respect.
Dari
pengertian tersebut dimaksudkan bahwa motivasi berhubungan dengan pilihan-pilihan
yang dibuat oleh manusia sebagai pengalaman atau tujuan yang akan mereka dekati
atau hindari dan tingkat usaha yang akan mereka gunakan untuk banyak hal. Jadi
motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin untuk melakukan sesuatu. Dalam hal kegiatan belajar, motivasi adalah
keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap
dan prilaku seseorang untuk belajar.
Ciri-ciri
motivasi yang ada pada seseorang menurut
Sardiman (2006:83) adalah sebagai berikut: 1) Tekun dalam melaksanakan tugas
(dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak perlu berhenti
sebelum selesai); 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin. Tidak cepat
puas atas prestasi yang telah dicapai; 3) Menunjukkan minat besar terhadap
bermacam-macam masalah belajar; 4) Lebih suka bekerja sendiri dan tidak
bergantung pada orang lain; 5) Tidak cepat bosan pada tugas-tugas rutin; 6) Dapat
mempertahankan pendapatnya; 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini; 8) Senang
mencari dan menyelesaikan soal-soal.
Erman (2001) mengemukakan penilaian
proses pembelajaran dalam hal ini aktivitas belajar siswa diantaranya dapat
dilihat dari rasa senang dalam mengerjakan soal, sabar dalam menghadapi
kesulitan, adanya keinginan mengembangkan kemampuan matematika, tidak
menghindari tugas-tugas yang sulit, selalu bekerja keras belajar, bukan hanya
pada ujian, memeriksa kembali penyelesaian soal yang dibuat.
Cara yang dapat dilakukan dosen dalam
memotivasi mahasiswa antara lain dengan dengan meningkatkan mutu pembelajaran
dan mempengaruhi harapan mahasiswa sehingga mereka percaya bahwa keterlibatan
mereka dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu mata kuliah akan
mengantarkan pada keberhasilan dalam pencapaian tujuan (Dina 2001:14). Erman
(2004:236) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan dosen dalam memotivasi
mahasiswa untuk belajar matematika sebagai berikut: ” .....menggunakan teknik,
metode dan pendekatan pembelajaran matematika yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
topik yang disajikan, memanfaatkan teknik, metode dan pendekatan yang
bervariasi dalam pembelajaran matematika agar tidak monoton”. Jadi, harapan
mahasiswa, mutu pembelajaran, dan metode dan teknik yang tepat perlu
diperhatikan oleh dosen dalam proses pembelajaran.
Dari beberapa teori motivasi di atas, maka dalam
penelitian ini penulis dapat merumuskan motivasi belajar matematika adalah
keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar matematika